5 Bentuk Soal Asesmen Kompetensi Minumum (AKM) Tahun 2020
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kemampuan minimum yang dilakukan kepada peserta didik. Kemampuan minimum yang dimaksud adalah kemampuan paling dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang tertentu. Kemampuan dasar tersebut dalam hal ini meliputi literasi membaca dan numerasi. Kemampuan ini sesuai dengan kecakapan abad ke-21 yang menuntut peserta didik untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan.
Dengan menguasai kecakapan abad ke-21,
peserta didik akan memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan
menggunakan dan memanfaatkan teknologi/media informasi, serta dapat bekerja dan
bertahan dengan menggunakan kecakapan hidup (life skill).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Pusat Asesmen dan Pembelajaran, memiliki peranan penting untuk
mewujudkan hal tersebut sehingga diperlukan adanya desain pengembangan soal
AKM. Desain pengembangan ini sebagai kerangka sekaligus acuan untuk
implementasinya. Desain pengembangan soal AKM disusun untuk membantu sekaligus
memberi inspirasi kepada para pendidik dan sekolah dalam mengembangkan
soal-soal yang dapat menuntut peserta didik memiliki kemampuan berpikir abad
ke-21.
Bentuk Soal AKM
Bentuk soal AKM bervariasi, yaitu pilihan
ganda (PG), pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian, dan esai atau uraian.
1. Pilihan Ganda
Soal pilihan ganda terdiri atas pokok
soal dengan beberapa pilihan jawaban. Peserta didik diminta menjawab soal
dengan memilih satu jawaban benar dari beberapa pilihan jawaban yang
disediakan. Jumlah pilihan jawaban untuk soal kelas 1 sampai dengan kelas 3
sebanyak 3 pilihan (A, B, C), kelas 4 sampai dengan kelas 9 sebanyak 4 pilihan
(A, B, C, D), dan kelas 10 sampai dengan kelas 12 sebanyak 5 pilihan (A, B, C,
D, E).
Penulisan soal pilihan ganda harus
memenuhi kaidah penulisan soal PG, yaitu dari segi materi, konstruksi, dan
bahasa. Dari segi materi, konsep harus benar, kunci Desain Pengembangan Soal
Asesmen Kompetensi Minimum 2020 5 hanya satu, dan pilihan jawaban harus homogen
dan logis. Dari segi konstruksi, pokok soal dan pilihan jawaban harus jelas dan
tidak menimbulkan pengertian ganda, informasi yang dituliskan hanya yang
diperlukan, pilihan jawaban tidak menggunakan kalimat “semua jawaban di atas
salah/benar”. Dari segi bahasa, soal harus memenuhi kaidah bahasa Indonesia.
2. Pilihan Ganda Kompleks
Soal pilihan ganda kompleks terdiri atas
pokok soal dan beberapa pernyataan yang harus dipilih peserta didik dengan
memberi tanda centang (✓) pada kotak yang disediakan di depan
setiap pernyataan yang dianggap sesuai dengan permasalahan pada pokok soal,
pada kolom Ya/Tidak, pada kolom Benar/Salah, atau pilihan lain yang sesuai.
Pemberian skor berdasarkan kompleksitas
dari pernyataan dan jumlah pilihan jawaban. Apabila jumlah pernyataan 3-5 dan
pilihan jawaban 2 (benar-salah, ya- tidak, berubah –tidak berubah, atau
lainnya), penskoran 1 atau 0. Artinya, diberi skor 1 bila semua jawaban benar,
diberi skor 0 bila ada jawaban salah. Apabila jumlah pernyataan lebih dari 5
dan pilihan jawaban lebih dari 2 (hewan-tumbuhan- mikroorganisme,
pagi-siang-malam, kota-kabupaten-kecamatan-desa, hijau-merah-kuning-biru-oranye,
atau lainnya), penskoran 2 1 0. Diberi skor 2 bila menjawab semua benar, diberi
skor 1 bila salah 1 atau 2, diberi skor 0 bila salah lebih dari 2.
3. Menjodohkan
Bentuk soal menjodohkan mengukur
kemampuan peserta tes dalam mencocokkan, menyesuaikan, dan menghubungkan
antardua pernyataan yang disediakan. Soal ini terdiri atas dua lajur. Lajur
pertama (sebelah kiri) berupa pokok soal dan lajur kedua (sebelah kanan) berupa
jawaban. Jumlah jawaban sebaiknya lebih banyak daripada jumlah pokok soal di
sebelah kiri.
4. Isian atau jawaban singkat
Soal isian dan jawaban singkat adalah
soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban secara singkat, berupa
kata, frasa, angka, atau simbol. Perbedaannya adalah soal isian disusn dalam
bentuk kalimat berita, sementara itu soal jawaban singkat disusun dalam bentuk
pertanyaan.
5. Esai atau uraian
Soal uraian adalah soal yang jawabannya
menuntut peserta didik untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan
dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk
uraian tertulis. Pada soal uraian disediakan pedoman penskoran yang merupakan
acuan dalam pemberian skor. Jawaban peserta didik akan diskor berdasarkan
kompleksitas jawaban.
Demikianlah bentuk-bentuk soal AKM yang
akan dilaksanakan pada bulan November dan untuk info selengkapnya mengenai AKM
silahkan download file tentang Desaian Pengembangan Soal AKM Standar Minimum DISINI