GPAI Meski Bebas UKG, GPAI Harus Mengeksplorasi Diri
Sunday, 3 April 2016
Edit
GPAI Meski
Bebas UKG, GPAI Harus Mengeksplorasi Diri – Sahabat Infosekolah87,
dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan dan Peneliaian Kurikulum PAI angkatan
17 Kuta yang di ikuti 60 guru PAI mengatakan bahwa GPAI tidak memprogramkan UjiKompetensi Guru (UKG) karena berbagai alasan yang masuk akal dengan melihat
fakta di lapangan untuk lebih jelasnya silahkan simak berita yang kami kutib
dari website Pendis
Denpasar
(Pendis) - Direktur Pendidikan
Agama Islam, Amin Haedari mengatakan bahwa DirektoratPAI tidak memprogramkan Uji Kompetensi
Guru (UKG), jadi bisa dikatakan GPAI bebas UKG. Mengapa demikian? Karena UKG terkesan tidak memenuhi rasa keadilan
bagi guru-guru di daerah terpencil yang dengan dedikasinya sebagai pendidik
mereka begitu ikhlas dan tawadhu mengajar siswa tapi hanya karena tidak
piawai komputer ia tidak lulus UKG.
Sedangkan
sebaliknya, ada guru yang piawai komputer tapi tidak memiliki kesabaran yang
tinggi dalam mengajar malah lulus. Padahal yang benar, kemampuan-kemampuan guru
harus dikembangkan, sedangkan komputer tetaplah hanya sebagai alat bukan
tujuan. Ya, GPAI harus tetap mengeksplorasi diri. Demikian
ditegaskan oleh Amin di depan 60 guru PAI (GPAI)
peserta Kegiatan Pengembangan dan Penilaian Kurikulum PAI Angkatan 17 di Kuta, Bali yang
dilaksanakan tanggal 30 Maret-1 April 2016.
Guru-guru PAI (GPAI) di
Bali secara psikologis sudah cukup berat tugasnya karena tidak hanya mendapat
tantangan dari aspek aqidah, dengan jumlah siswa muslim yang sedikit tapi juga
lingkungan sosial dan budaya yang kurang mendukung. Bali sebagai destinasi
wisata internasional di satu sisi melahirkan budaya permisif yang mempengaruhi
pergaulan masyarakat khususnya para pelajar. Namun demikian, Amin mendorong
para GPAI di Bali untuk mengambil kesempatan
luar biasa yang lain yakni menginformasikan Islam di Indonesia yang penuh
kedamaian. Tugas GPAI di Bali
untuk bisa menyampaikan bahwa Islam bisa bersahabat dengan yang lain dan
memberikan keteladanan.
Sudah tak seharusnya GPAI di
Indonesia dipandang sebelah mata dan selalu disebut kelemahannya saja, GPAI harus memiliki confident, rasa percaya diri
untuk menunjukkan keunggulan-keunggulan apa saja yang dimilikinya sebagai guru
agama. Banyak guru PAI yang
memiliki potensi dan kekuatan tapi sayangnya belum mau menampakkan diri. Sudah
saatnyaGPAI berubah
dan berpikir mengeksplorasi kelebihan yang dimilikinya.
Demikianlah tulisan Tentang GPAI Meski Bebas UKG, GPAI Harus
Mengeksplorasi Diri,
semoga bermanfaat