Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery Learning
Monday, 7 December 2015
Edit
Definisi dari Discovery Learning
- Dalam
mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah
kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student
oriented.
- Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan
muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis,
historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan
berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat
kesimpulan-kesimpulan
Kelebihan
Menggunakan Discovery Learning
- Membantu
siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan
proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini,
seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.
- Pengetahuan
yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena
menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
- Menimbulkan
rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
- Metode
ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan
kecepatannya sendiri.
- Menyebabkan
siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya
dan motivasi sendiri.
- Metode
ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh
kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
- Berpusat
pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan.
Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di
dalam situasi diskusi.
- Membantu
siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau
pasti.
- Siswa
akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;
- Membantu
dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru;
- Mendorong
siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;
- Mendorong
siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;
- Memberikan
keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih
terangsang;
- Proses
belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan
manusia seutuhnya;
- Meningkatkan
tingkat penghargaan pada siswa;
- Kemungkinan
siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;
- Dapat
mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
Kelemahan Metode
Discovery Learning
- Metode
ini menimbulkan
asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang
pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan
hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan frustasi.
- Metode
ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau
pemecahan masalah lainnya.
- Harapan-harapan
yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan
guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
- Pengajaran
discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan
aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
- Pada
beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur
gagasan yang dikemukakan oleh para
siswa
- Tidak
menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh
siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru
Langkah-langkah
. Langkah
Persiapan
a.
Menentukan
tujuan pembelajaran
b.
Melakukan
identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
sebagainya)
c.
Memilih
materi pelajaran.
d.
Menentukan
topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi
e.
Mengembangkan
bahan-bahan belajar yang berupa contoh- contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya
untuk dipelajari sisw
f.
Mengatur
topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simboli
g.
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar
siswa
PELAKSANAAN
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu
guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca
buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada
tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.