Prestasi belajar itu bukan "Prestasi maunya Mama"
Sunday, 11 October 2015
Edit
infosekolah87.com- Prestasi belajar itu bukan "Prestasi maunya Mama"
Pernah merasakah?, ketika SD dulu kita sering dimarahi mama kalau nilai kita lebih buruk dari teman kita, sering kali kita dibanding bandingin, sering banget mama menyuruh kita untuk seperti teman kita yg dapat nilai lebih baik. Tidak hanya itu kita juga sering dituduh memalukan mama karena nilai nilai itu
Yupt....jika kita pernah merasakan hal tersebut di atas, jangan kalian (bpk/ibu) mengulangi hal tersebut kepada anak 2 kalian, mengapa??
Sebagian dari mereka (anak2) yg mengalami hal tersebut secara tidak kalian sadari (bpk/ibu) akan berpengaruh pada perkembangan psikisnya, ingat !!! Perkembangan psikis merupakan bagian yg sangat berpengaruh juga terhadap perkembangan yg lainya (kognitif, motorik, kepribadian sosial, dlk.)
Menuntut prestasi pada anak usia SD sama halnya dengan memaksa anak atas sesuatu yg belum bisa dipahaminya, prestasi adalah sesuatu yg abstrak dan susah dimengerti bagi mereka, apa yg anak lakukan seperti belajar, sekolah dll merupakan hal yg natural, artinya mereka (anak) melakukan kegiatan tersebut bukan untuk mendapatkan prestasi, sebenarnya yg mereka butuhkan adalah kebebasan bermain, explorasi pengetahuan kongkrit, bersosialisasi dengan teman sebaya, dll.
Prestasi belajar harusnya disesuaikan dengan tumbuh kembang anak, bukan kebutuhan mama; mama malu kalau kamu nilai jelek, mama sedih kalau kamu tinggal kelas, mama prihatin kalau nilai kamu merah semua.
So....jadilah orangtua yg cerdas, "tuntutlah" anak sesuai dengan tubuh kembangnya, malulah mama jika anakmu tidak punya teman bermain, bersedihlah mama jika anakmu tidak mau mengexplore pengetahuannya karena kau hanya berikan lembaran lembaran buku yg sempit, dan sakitlah mama jika anakmu tidak mau bermain lagi dengan temannya melainkan hanya mau bermain dengan gadget pemberian sang mama
Penting !! Tumbuh kembang anak usia SD akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak selanjutnya, jangan biarkan kita sevagai orang tua yg karena ke egoisannya; memaksakan kebutuhanya (agar tudak malu, dll) dan memangkas/mengorbankan hak tumbuh kembangnya, biarkanlah anak bermain sesuka hati, biarkanlah anak belajar semaunya, biarkanlah anak bebas berteman sesukanya, karena itu adalah dunianya yang dianugerahkan oleh Allah kepada mereka